Sustainable Energi dalam Pandangan Islam

Hadis Nabi tentang kerja sama muslim dalam tiga hal yaitu padang rumput, air, dan api dalam riwayat Abu Daud beliau mendengar Rasulullah saw. bersabda “Orang-orang  muslim  itu bersyirkah dalam tiga perkara, dalam hal padang rumput, air dan api” (H.R. Abu Daud). Bersyirkah  yang  dimaksud  adalah  memiliki  hak  yang  sama  dan  dikelolah  oleh  pemerintah (baitul maal) untuk kepentingan bersama serta dilarang mengambilnya secara bebas, sedangkan  ‘illat atau  milik  bersama  merupakan  kepemilikan  yang  jumlahnya  besar  (sesuatu yang bersifat seperti air yang terus mengalir).

Hadis tersebut merupakan  isyarat  akan  pentingnya  menjaga ketiga  sumber  daya  alam  tersebut.  Api dalam hal  ini energi sudah  menjadi kebutuhan pokok yang tidak  bisa terpisahkan oleh aktivitas  manusia  di muka  bumi  ini.  Oleh  karena  itu,  penggunaannya  harus  dilakukan secara arif dan  bijaksana agar dapat  lestari dan  bisa dinikmati oleh  setiap orang tanpa kekurangan. Penggunaan energi dalam memenuhi aktivitas sehari-hari masih didominasi oleh penggunaan  energi  fosil  seperti  minyak  bumi  dan  batu  bara  yang  tidak  dapat diperbaharui.  Fenomena  penggunaan  energi  oleh  masyarakat  yang  boros  turut mempercepat  laju  menipisnya  sumber  energi  ini. Oleh  karena  itu,  penggunaan  energi yang dapat diperbaharui mutlak untuk segera diterapkan demi kelangsungan pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.  Banyak potensi  sumber daya alam  yang diciptakan  oleh Allah  Swt. yang  dapat  dimanfaatkan dan  jumlah  tak terbatas  seperti  matahari, pohon, air, laut, gunung dan angin. Dengan didukung oleh pengelolaan yang efektif dan efisien oleh pemerintah  serta  pola  perilaku  masyarakat  yang  sadar  akan  pentingnya  hemat energi, maka sustainable energi dapat terwujud. Dengan  demikian,  beberapa langkah  yang  harus  ditempuh dalam  keberlanjutan energi (sustainable energy) yaitu:

1.  Melakukan pengolahan bahan mentah energi khususnya energi fosil menjadi energi yang siap pakai secara mandiri. Bahan mentah seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara, seharusnya diolah menjadi energi siap pakai didalam negeri, untuk kepentingan bersama.

2.  Mengutamakan pemanfaatan sumber energi yang dapat diperbarui, mulai dari energi yang  bersumber matahari  untuk membangkitkan  energi  listrik, pepohonan  yang  menurunkan  berbagai  macam  produk  biomassa,  biofuel,  bioetanol,  biogas,  dan sejenisnya. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama secara berkelanjutan.

3.  Melakukan penghematan energi, Rasulullah saw. bersabda: “Padamkanlah lampu-lampu  dimalam  hari  pada  saat  kalian  tidur”.  Hal  ini  sebagai  bentuk  upaya  preventif  dalam meminimalisir energi yang terbuang secara percuma.

Sumber: https://www.researchgate.net/

Materi Lain